Sepakbola Indonesia memiliki sejarah panjang. Bagaimana tidak, tim tingkat tinggi seperti Uruguay dipermalukan oleh Indonesia pada tanggal 21 April 1974 di Jakarta.
Tapi memori manis hanya sebuah kenangan bagi generasi muda. Mereka mengatakan, sejarah selalu terulang. Tapi itu tidak terjadi tadi malam ketika tim nasional Indonesia gagal mengulang sejarah dan dihancurkan oleh Uruguay, 1-7. Ini merupakan indikasi bahwa sepakbola Indonesia mengalami kemunduran besar.
"Ini memalukan dibandingkan dengan era Ronny yang memiliki fasilitas terbatas namun mampu mengangkat nama bangsa," kata Sekretaris Jenderal Jackmania, Richard Ahmad Supriyanto.
Meskipun itu hanya pertandingan persahabatan, namun kekalahan 1-7 bagi Indonesia cukup mengejutkan.
"Kita harus memprediksi bahwa. Dengan kondisi ini, Indonesia harus belajar dari tim terdekat, jika mungkin, dari Asia," katanya.
"Kerugian ini," lanjutnya, "adalah tiruan bagi rakyat Indonesia."
"Kami memimpin, lalu yang dipalu oleh 7 gol," tambahnya.
Richard mengungkapkan bahwa ia akan mengadakan diskusi tentang reformasi sepak bola di Indonesia pada 11 Oktober.
"Kami akan membahas tentang sepakbola Indonesia dan kemerdekaan klub kita harus menjaga impian kita,. Tetapi juga harus realistis," pungkasnya.
Saturday, 9 October 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment